Review Memaknai Sambah
Sambah (Persembahan Kata) merupakan susunan kata-kata yang mengandung makna kiasan. kata-kata yang terkandung atau yang disusun di dalam pasambahan selalu diawali dengan menyebut kemuliaan Allah Swt kemudian diikuti kata-kata yang menggambarkan rasa yang rendah hati kepada lawan bicara.
Pasambahan ialah salah sayu jenis sanstra lisan Minangkabau. Sastra lisan ini digunkana oleh masyarakat minangkabau dalam berbagai acara.
Pasambahan Yang digunakan pada upacara adat biasanya menggunakan bahasa halus dengan perumpamaan dan nilai-nilai budaya. Bahasa dalam pasambahan biasnya berbeda demgam bahasa sehari-hari, bahasa pasamban menggunakan bahasa yang lebih puitis dari pada bahasa sehari-hari, makna bahasa yang digunakan lebih kompleks atau lebih dalam. Bahasa yang puitis ditandai dengan banyaknya ungkapan, kiasan, pepatah petitih, pantun, dan talibun dan susunan kata yang teratur.
Memaknai Sambah
Sambah memiliki makna yang dalam, setiap kalimat memilikk pesan sedangkan setiap jenis pasambahan memiliki makna dan tujuan tersendiri.
Contoh kata kata pasambahan pembuka di salah satu nagari diminanhkabau yaitu
Nagari Lasi :
Kastapi sambah titah kapado Allah kamudian kato dahulu bastinah, kato kemudian bacapek, Alah bacapek tibo dek tuan.
Arti dari kata pasambahan diatas
-> Segala bentuk kasta dan persembahan hanya milih Allah mulianya sebuah kata-kata pendahuluan berupa kata bastinah ( Rendah diri penuh wibawa )
Sedangkan kata-kata atau isi dari pesan mesti di segerakan, sudahkan pesan sampai kepada tuan.
Dari arti kata-kata / Sambah pembuka diatas dapat dipahami bahwa bahwa orang Minang memiliki pengakuan didalam persembahannya berupa:
1. Hanya Allah SWT yang berhak mengkasta atau mengelompokkan seseorang. Kelompok orang Islam, Orang Mukmin, Orang bertakwa dan lain-lain. Sedangkan bagi kita umat manusia, semua manusia adalah sama. Maka kata-kata orang minang tidak boleh merendahkan, mencaci atau menyakiti orang lain dan tidak boleh merasa lebih tinggi dari orang lain.
2. Orang minangkabau memiliki sifat bahwa setiap kalimat yang disampaikannya mesti berisi sifat memuliakan orang lain, Memiliki sifat rendah hati namun kalimat yang disampaikan penuh wibawa.
Nilai-Nilai Didalam Sambah
Pasambahan mencerminkan nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat Minangkabau. Hal itulah yang menyebabkan masyarakat (Minangkabau) menganggap perlu mempelajarinya. Berikut beberapa nilai budaya secara umum pasambahan: yang terkandung didalam
1. Kerendahan hati
Hal ini tampak pada awal acara pasambahan dimulai. Juru sambah tuan rumah menyapa tamu satu persatu dengan menyebutkan gelar adatnya. Setelah itu, juru sambah akan menyampaikan maksudnya.
2. Musyawarah
Segala sesuatu yang akan dilakukan dan diputuskan selalu dimuyawarahkan terlebih dahulu. Apapun yang disampaikan oleh juru sambah selalu didahului dengan kata lah saizin kato jo mupakaik karena dirundingkan terlebih dahulu.
3. Ketelitian dan Kecermatan
Baik juru sambah tuan rumah maupun juru sambah tamu harus sangat teliti mencermati setiap kata-kata yang disampaikan. Sebab dalam setiap kata mengandung makna dan arti yang tidak dapat dipahami dengan tekstual saja.
4. Taat pada Adat
Dalam pasambahan itu segala sesuatu yang akan dilakukan ditanyakan dahulu apakah sudah sesuai dengan adat yang berlaku karena salah satu syarat untuk dapat disetujuinya suatu permintaan adalah sesuai aturan adat yang berlaku.
Sekian tentang memaknai Sambah, yg dapat saya Review. Terimakasih
Sumber : Baringin Ameh
0 comments:
Post a Comment